Minggu, 02 Juni 2013

"Makalah Ekonomi Makro : Gambaran Secara Umum"


1.Model makro ekonomi
Ahli-ahli ekonomi dalam mempelajari dan menganalisis kejadian-kejadian ekonomi selalu menggunakan model-model berguna untuk menjelaskan berbagai isu ekonomi . sebuah model dibangun dengan berbagai asumsi pada isu yang diamati . Kriteria sebuah model dalam ilmu ekonomi dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.       Ilmu ekonomi yang disajikan dalam bentuk model-model/ ilustrasi dapat membuat prediksi
2.       Model sering dipakai sebagai alat untuk menerangkan kejadian-kejadian yang sebenarnya
3.       Kejadian-kejadian perekonomian yang kompleks dicoba disederhanakan dalam bentuk model secara logis
4.       Model ekonomi dibuat berdasarkan kesimpulan-kesimpulam teori . sedangkan kesimpulan diperoleh dari hasil penelitian yang sering diulang .
5.       Model ekonomi merupakan pernyataam formal teori-teori ekonomi.
6.       Model ekonomi memperlihatkan hubungan antara satu variabel dan variabel-variabel lainnya yang disajikan dalam matematik , diagram dan bisa juga dalam bentuk grafik atau secara verbal
Berdasarkan beberapa Kriteria tersebut maka model ekonomi dapat didefinisikan sebagai berikut:  
MODEL EKONOMI
adalah suatu penyerdehanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam perekonomian , penyerdehanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variabel dan beberapa variabel  variabel lainnya , yang diungkapkan secara verbal , grafis , diagram , dan matematis .                      
Contoh model ekonomi :
1)      Model secara verbal “bila suku bunga naik investasi turun”
2)      Model matematis :  Y = C + S          C = a + by dan S = -a + (1-b)y
3)      Model grafis :
4)      Model diagram : Model circular flow untuk perekonomian dua sektor.
Sumber Gambar :
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 17 , gambar 1.4
II. Pelaku Pelaku Ekonomi
Dalam teori ekonomi makro pelaku kegiatan ekonomi adalah masyarakat secara keseluruhan . masyarakat pelaku ekonomi dapat dibagi dalam empat kelompok dan masing- masing mempunyai perananan dan tujuan.
1.House hold atau rumah tangga konsumsi ( RTK )
        Peranan RTK dalam kegiatan ekonomi antara lain sebagai berikut :
§  Sebagai pemilik atau pemasok sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan kelompok pelaku ekonomi lainnya
§  Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya seperti : produsen , pemerintah , dan luar negeri
2.Bussineses atau rumah tangga produksi ( RTP )
Peranan RTP dalam kegiatan ekonomi anatara lain sbb :
§  Sebagai penghasil atau pemasok barang barang hasil produksi kelompok masyarakat
§  Sebagai pemakai faktor produksi/sumber daya RTK
§  Sebagai pemakai input dan output dati RLTN
Tujuan kegiatan RTP adalah untuk mencari laba maksimum
3. Government Sector , rumah tangga Negara
          Peranan RTN dalam kegiatan ekonomi antara lain , sebagai berikut :
§  Sebagai penghasil barang public
§  Sebagai pemakai faktor produksi dari RTP dan RLTN
§  Sebagai pemakai hasil produksi dati RTP dan RLTN
Tujuan kegiatan RTN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.

4. Foreign sector, Rumah tangga luar negeri ( RLTN )  
Peranan RLTN dalam kegiatan ekonomi antara lain sebagai berikut :
§  Sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan ekonomi lainnya
§  Sebagai pemasok faktor produksi yang dibutuhkan, kelompok pelaku ekonomi lainnya
§  Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan RTP
§  Sebagai pemakai faktor produksi yang dimiliki RTK

  III. Hubungan Pelaku- pelaku ekonomi
          Keterkaitan pelaku-pelaku ekonomi dalam menyelenggarakan  kegiatan  ekonomi  suatu Negara dapat diamati melalui konsep circular  flow of economic activity , artinya konsep yang menganalisis tentang hubungan timbal balik antar pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian secara keseluruhan .
          Konseo circular flow of economic activity dapat digunakan untuk menganalisis kegiatan ekonomi baik untuk perekonomian dua sektor , tiga sektor , empat sektor maupun lima sektor .
1.Model Circular Flow Ekonomi dua sektor ( 2 sektor )
Teori Lazez Faire “ Kesejahteraan atau Kemakmuran masyarakat akan tercapai tanpa campur tangan pemerintah “. Disebut dua sektor karena yang diamati adalah hubungan dua pelaku ekonomi atau dalam kegiatan ekonomi diasumsikan pelaku ekonomi hanya dua , yaitu RTK dan RTP . mereka saling berinteraksi dalam mencari kepuasan optimal bagi RTK dan keuntungan optimal bagi RTP . Perekonomiaan model dua sektor dikatakan bersifat tertutup dan sederhana karena belum ada hubungan dengan luar negeri dan belum ada peranan pemerintah


Ket :
S : Tabungan
C : Konsumsi
I : Investasi

Sesuai dengan Gambar diatas :
1.      RTK menyerahkan factor- factor  produksi berupa SDA,SDM,Modal dan Skill kepada RTP
2.      RTP menyerahkan balas jasa atas faktor produksi yang berupa uang sewa , gaji , bunga dan laba kepada RTK
3.      RTP mengolah faktor faktor produksi menjadi barang dan jasa yang kemudian  akan dikonsumsi oleh RTK
4.      RTK memberikan  imbalan kepada RTP , atas barang dan jasa yang digunakan


            Hubungan komponesn C , S dan I dengan Y ( pendapatan atau produk nasional )  dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
a)      Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan nasional :  Y = C + S
b)      Ditinjau dari sisis pengeluaran atau produk nasional : Y = C + I
c)      Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nulai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )

Komponen Tabungan (S) : merupakan variabel kebocoran arus uang dan akan memperkecil jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian
     Komponen Investasi (I) : merupakan variabel injeksi arus uang dan variabel investasi dapat memperbesar jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian

2 .Model Circular Flow Ekonomi tiga sektor ( 3 sektor )
     Teori Makro Keynes “ kesejahteraan / kemakmuran masyarakat akan tercapai dengan campur tangan pemerintah “
Pada model tiga sektor ini diasumsikan dalam analisis perekonomian terdapat tiga pelaku ekonomi yang terdiri dari RTK , RTP  , dan juga RTN . ini berarti sudah ada peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi , yaitu berupa belanja Negara ( Government Ecpenditure ) dan penerimaan Negara dalam bentuk pajak ( tax )
     Ketiga pelaku ekonomi tersebut saling berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan kepuasan bagi RTK . mengoptimalkan laba bagi RTP , dan mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat bagi RTN . perekonomian model tiga sektor dikatakan masih terutup karena belum memasukan pelaku RTLN .

Ket :
a)      Konsumsi  dinyatakan dengan lambing C
b)     Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)      Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
d)     Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan lambang T
Kebijakan fiscal adalah Kebijakan pemerintah menyangkut pajak dan pengeluaran.
3. Model Circular Flow Ekonomi Empat Sektor
Pada model empat sektor diasumsikan bahwa dalam analisis perekonomian terdiri dari : RTK, RTP, RTN dan Perbankan. Keempat pelaku ekonomi tersebut saling berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan tujuan dari aktivitas mereka masing-masing. Bagi RTK mengoptimalkan keuntungan, bagi RTN mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat. Dan Bagi perbankan untuk memperoleh laba dan mengatur peredaran uang yang beredar di masyarakat .(Sadono sukirno edisi ke 3 hal 152)
Sumber Gambar : Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro , Hal – 21

KET :
a)      Konsumsi  dinyatakan dengan lambing C
b)     Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)      Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
d)     Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan lambang T
e)      Investasi yang dinyatakan dengan lambang I

Kebijakan moneter adalah Alat yang digunakan oleh Federal Reserve (Bank Sentral) untuk mengendalikan penawaran uang dan peredaran uang.
Hubungan komponen C,S,I,G dan T dengan Y (pendapatan atau produk nasional ) yang dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
A.     Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan nasional Y = C + S + T
B.     Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk nasional Y = C + I +G
C.      Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nilai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )


4 . Model ekonomi lima sektor
                Kegiatan ekonomi lima sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
          Pada model lima sektor diasumsikan bahawa analisis perekonomian terdiri dari RTK , RTP ,RTN,Lembaga Keuangan dan RLTN . pada model ekonomi ini sudah ada peranan luar negeri yang berupa ekspor dan impor .



KET  :
Ø  Konsumsi dinyatakan dengan lambang C
Ø  Tabungan diinyatakan dengan lambang S
Ø  Investasi dinyatakan dengan lambang I
Ø  Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
Ø  Penerimaan pemerintah dari pajak dilambangkan dengan T
Ø  Pembelanjaan untuk barang impor diinyatakan dengan lambang M
Ø  Penerimaan atas barang ekspor dilambangkan dengan lambang X

Kebijakan perdagangan luar negeri adalah Serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu Negara berinteraksi dengan Negara lain di bidang-bidang ekonomi,politik,social,militer serta dalam tingkatan yang lebih rendah mengenai bagaimana Negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi  non Negara (www.google.com)
KET :
   Rumah tangga memberikan tenaga dan pikiran ke pasar tenaga kerja
   Rumah tangga berinvestasi ke pasar uang & lembaga keuangan.
   Pasar tenaga kerja memberikan bahan baku, modal dan lain lain ke perusahaan
   Perusahaan memberikan pajak kepada pemerintah
   Pemerintah memberikan tunjangan, subsidi, gaji pegawai negeri kepada rumah tangga
   Pasar barang menerima uang dari pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
   Perusahaan menghasilkan barang dan jasa ke pasar barang
   Rumah tangga memberikan simpanan ke pasar uang
o   Pasar tenaga kerja memberikan gaji, upah kepada rumah tangga
o   Perusahaan  meberikan gaji, upah kepada pasar tenaga kerja
o   Pemerintah memberikan subsidi kepada perusahan
o   Rumah tangga memberikan pajak penghasilan kepada pemerintah
o   Pasar barang memberikan barang kepada pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
o   Perusahaan menerima uang dari pasar barang
          Hubungan komponen C,S,I,G,T,M dan X dengan Y ( pendapatan atau produk nasional ) dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
a)      Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan Nasional Y=C+S+T+M
b)     Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk nasional Y=C+I+G+X
c)      Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nilai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )\



Sumber gambar : Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal - 22










KONSEP  AGGREGAT  DEMAND  DAN AGGREGAT SUPPLY


A.  Penawaran Agregat (aggregate suply)

     Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. besarnya angkatan kerja,
2. besarnya stok kapital,
3. keadaan atau tingkat tekhnologi,
4. tingkat pengangguran alamiah, dan
5. harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah ooutput riil yang ditawarkan ketika upahdan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.


Ciri-ciri Kurva AS
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.


B. Permintaan Agregat (aggregate demand)

          Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sementara yang disebut dengan kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut memilki slope negativ yang menunjukkan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga hubungannya adalah negativ.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor.


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.


Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro. Hal-25







DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Cetak
Sukirno,Sadono.2006.Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.PT.RajaGrafindo Persada:Jakarta
Rosyidi,Suherman.1996.Pengantar Teori Ekonomi.PT.RajaGrafindo Persada:Jakarta
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro.PT.Refika Aditama:Bandung

Refrensi Media Elektronik

Sumber Gambar
 Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 17 , gambar Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 21 Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 22 Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar