1.Model makro ekonomi
Ahli-ahli
ekonomi dalam mempelajari dan menganalisis kejadian-kejadian ekonomi selalu
menggunakan model-model berguna untuk menjelaskan berbagai isu ekonomi . sebuah
model dibangun dengan berbagai asumsi pada isu yang diamati . Kriteria sebuah
model dalam ilmu ekonomi dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Ilmu ekonomi yang disajikan dalam bentuk
model-model/ ilustrasi dapat membuat prediksi
2.
Model sering dipakai sebagai alat untuk
menerangkan kejadian-kejadian yang sebenarnya
3.
Kejadian-kejadian perekonomian yang
kompleks dicoba disederhanakan dalam bentuk model secara logis
4.
Model ekonomi dibuat berdasarkan
kesimpulan-kesimpulam teori . sedangkan kesimpulan diperoleh dari hasil
penelitian yang sering diulang .
5.
Model ekonomi merupakan pernyataam formal
teori-teori ekonomi.
6.
Model ekonomi memperlihatkan hubungan
antara satu variabel dan variabel-variabel lainnya yang disajikan dalam
matematik , diagram dan bisa juga dalam bentuk grafik atau secara verbal
Berdasarkan beberapa Kriteria
tersebut maka model ekonomi dapat didefinisikan sebagai berikut:
MODEL EKONOMI
adalah
suatu penyerdehanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam perekonomian ,
penyerdehanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variabel dan beberapa
variabel variabel lainnya , yang
diungkapkan secara verbal , grafis , diagram , dan matematis .
Contoh model ekonomi :
1)
Model secara verbal “bila suku bunga naik
investasi turun”
2)
Model matematis : Y =
C + S C = a + by dan S = -a + (1-b)y
3)
Model grafis :
4)
Model diagram :
Model circular flow untuk perekonomian dua sektor.
Sumber
Gambar :
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 17 , gambar 1.4
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 17 , gambar 1.4
II.
Pelaku Pelaku Ekonomi
Dalam
teori ekonomi makro pelaku kegiatan ekonomi adalah masyarakat secara
keseluruhan . masyarakat pelaku ekonomi dapat dibagi dalam empat kelompok dan
masing- masing mempunyai perananan dan tujuan.
1.House
hold atau rumah tangga konsumsi ( RTK )
Peranan RTK dalam
kegiatan ekonomi antara lain sebagai berikut :
§ Sebagai
pemilik atau pemasok sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan kelompok
pelaku ekonomi lainnya
§ Sebagai
pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya
seperti : produsen , pemerintah , dan luar negeri
2.Bussineses
atau rumah tangga produksi ( RTP )
Peranan RTP dalam
kegiatan ekonomi anatara lain sbb :
§ Sebagai
penghasil atau pemasok barang barang hasil produksi kelompok masyarakat
§ Sebagai
pemakai faktor produksi/sumber daya RTK
§ Sebagai
pemakai input dan output dati RLTN
Tujuan kegiatan RTP
adalah untuk mencari laba maksimum
3.
Government Sector , rumah tangga Negara
Peranan RTN dalam kegiatan ekonomi antara lain , sebagai berikut :
Peranan RTN dalam kegiatan ekonomi antara lain , sebagai berikut :
§ Sebagai
penghasil barang public
§ Sebagai
pemakai faktor produksi dari RTP dan RLTN
§ Sebagai
pemakai hasil produksi dati RTP dan RLTN
Tujuan kegiatan RTN
adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.
4.
Foreign sector, Rumah tangga luar negeri ( RLTN )
Peranan RLTN dalam kegiatan ekonomi antara lain
sebagai berikut :
§ Sebagai
penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan ekonomi
lainnya
§ Sebagai
pemasok faktor produksi yang dibutuhkan, kelompok pelaku ekonomi lainnya
§ Sebagai
pemakai barang dan jasa yang dihasilkan RTP
§ Sebagai
pemakai faktor produksi yang dimiliki RTK
III. Hubungan Pelaku- pelaku ekonomi
Keterkaitan
pelaku-pelaku ekonomi dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi suatu Negara dapat diamati melalui konsep
circular flow of economic activity ,
artinya konsep yang menganalisis tentang hubungan timbal balik antar
pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian secara keseluruhan .
Konseo
circular flow of economic activity dapat digunakan untuk menganalisis kegiatan
ekonomi baik untuk perekonomian dua sektor , tiga sektor , empat sektor maupun
lima sektor .
1.Model
Circular Flow Ekonomi dua sektor ( 2 sektor )
Teori Lazez Faire “
Kesejahteraan atau Kemakmuran masyarakat akan tercapai tanpa campur tangan
pemerintah “. Disebut dua sektor karena yang diamati adalah hubungan dua pelaku
ekonomi atau dalam kegiatan ekonomi diasumsikan pelaku ekonomi hanya dua ,
yaitu RTK dan RTP . mereka saling berinteraksi dalam mencari kepuasan optimal
bagi RTK dan keuntungan optimal bagi RTP . Perekonomiaan model dua sektor
dikatakan bersifat tertutup dan sederhana karena belum ada hubungan dengan luar
negeri dan belum ada peranan pemerintah
Sumber
gambar : http://menantikepastian.blogspot.com/2011/04/siklus-aliran-pendapatan-circular-flow.html?m=1
Ket
:
S : Tabungan
S : Tabungan
C
: Konsumsi
I
: Investasi
Sesuai dengan Gambar diatas :
1.
RTK menyerahkan factor- factor produksi berupa SDA,SDM,Modal dan Skill kepada
RTP
2.
RTP menyerahkan balas jasa atas
faktor produksi yang berupa uang sewa , gaji , bunga dan laba kepada RTK
3.
RTP mengolah faktor faktor produksi
menjadi barang dan jasa yang kemudian akan
dikonsumsi oleh RTK
4.
RTK memberikan imbalan kepada RTP , atas barang dan jasa yang
digunakan
Hubungan
komponesn C , S dan I dengan Y ( pendapatan atau produk nasional ) dapat dikemukakan dalam bentuk model
matematis sebagai berikut :
a)
Ditinjau dari sisi penerimaan atau
pendapatan nasional : Y = C + S
b)
Ditinjau dari sisis pengeluaran atau
produk nasional : Y = C + I
c)
Bila nilai pendapatan nasional sama
dengan nulai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan
seimbang ( equilibrium )
Komponen
Tabungan (S) : merupakan variabel kebocoran arus uang dan akan memperkecil jumlah
uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian
Komponen Investasi (I) : merupakan variabel
injeksi arus uang dan variabel investasi dapat memperbesar jumlah uang yang
beredar dalam kegiatan perekonomian
2 .Model Circular Flow Ekonomi tiga
sektor ( 3 sektor )
Teori Makro Keynes “ kesejahteraan /
kemakmuran masyarakat akan tercapai dengan campur tangan pemerintah “
Pada
model tiga sektor ini diasumsikan dalam analisis perekonomian terdapat tiga
pelaku ekonomi yang terdiri dari RTK , RTP
, dan juga RTN . ini berarti sudah ada peranan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi , yaitu berupa belanja Negara ( Government Ecpenditure ) dan penerimaan
Negara dalam bentuk pajak ( tax )
Ketiga pelaku ekonomi tersebut saling
berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan kepuasan bagi RTK .
mengoptimalkan laba bagi RTP , dan mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat bagi
RTN . perekonomian model tiga sektor dikatakan masih terutup karena belum
memasukan pelaku RTLN .
Sumber
Gambar : http://menantikepastian.blogspot.com/2011/04/siklus-aliran-pendapatan-circular-flow.html?m=1
Ket
:
a)
Konsumsi
dinyatakan dengan lambing C
b)
Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)
Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan
lambang G
d)
Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan
lambang T
Kebijakan
fiscal adalah Kebijakan pemerintah menyangkut pajak dan pengeluaran.
3. Model Circular Flow Ekonomi Empat Sektor
Pada
model empat sektor diasumsikan bahwa dalam analisis perekonomian terdiri dari :
RTK, RTP, RTN dan Perbankan. Keempat pelaku ekonomi tersebut saling
berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan tujuan dari aktivitas mereka
masing-masing. Bagi RTK mengoptimalkan keuntungan, bagi RTN mengoptimalkan
kesejahteraan masyarakat. Dan Bagi perbankan untuk memperoleh laba dan mengatur
peredaran uang yang beredar di masyarakat .(Sadono sukirno edisi ke 3 hal 152)
Sumber
Gambar : Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika
Makro , Hal – 21
KET
:
a)
Konsumsi
dinyatakan dengan lambing C
b)
Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)
Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan
lambang G
d)
Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan
lambang T
e)
Investasi yang dinyatakan dengan lambang I
Kebijakan moneter adalah Alat yang digunakan oleh
Federal Reserve (Bank Sentral) untuk mengendalikan penawaran uang dan peredaran
uang.
Hubungan komponen C,S,I,G
dan T dengan Y (pendapatan atau produk nasional ) yang dapat dikemukakan dalam
bentuk model matematis sebagai berikut :
A.
Ditinjau dari sisi penerimaan atau
pendapatan nasional Y = C + S + T
B.
Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk
nasional Y = C + I +G
C.
Bila nilai pendapatan nasional sama dengan
nilai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang (
equilibrium )
4
. Model ekonomi lima sektor
Kegiatan
ekonomi lima sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini
tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga
masyarakat ekonomi di luar negeri.
Pada model lima sektor diasumsikan bahawa analisis perekonomian
terdiri dari RTK , RTP ,RTN,Lembaga Keuangan dan RLTN . pada model ekonomi ini
sudah ada peranan luar negeri yang berupa ekspor dan impor .
Sumber gambar : http://menantikepastian.blogspot.com/2011/04/siklus-aliran-pendapatan-circular-flow.html?m=1
KET :
Ø
Konsumsi
dinyatakan dengan lambang C
Ø
Tabungan
diinyatakan dengan lambang S
Ø
Investasi
dinyatakan dengan lambang I
Ø
Pengeluaran
pemerintah dinyatakan dengan lambang G
Ø
Penerimaan
pemerintah dari pajak dilambangkan dengan T
Ø
Pembelanjaan
untuk barang impor diinyatakan dengan lambang M
Ø
Penerimaan
atas barang ekspor dilambangkan dengan lambang X
Kebijakan
perdagangan luar negeri adalah Serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana
suatu Negara berinteraksi dengan Negara lain di bidang-bidang
ekonomi,politik,social,militer serta dalam tingkatan yang lebih rendah mengenai
bagaimana Negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi non Negara (www.google.com)
KET :
Rumah tangga memberikan
tenaga dan pikiran ke pasar tenaga kerja
Rumah tangga
berinvestasi ke pasar uang & lembaga keuangan.
Pasar tenaga kerja memberikan bahan baku,
modal dan lain lain ke perusahaan
Perusahaan memberikan
pajak kepada pemerintah
Pemerintah memberikan
tunjangan, subsidi, gaji pegawai negeri kepada rumah tangga
Pasar barang
menerima uang dari pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
Perusahaan
menghasilkan barang dan jasa ke pasar barang
Rumah tangga
memberikan simpanan ke pasar uang
o Pasar
tenaga kerja memberikan gaji, upah kepada rumah tangga
o Perusahaan meberikan
gaji, upah kepada pasar tenaga kerja
o Pemerintah
memberikan subsidi kepada perusahan
o Rumah
tangga memberikan pajak penghasilan kepada pemerintah
o Pasar
barang memberikan barang kepada pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
o Perusahaan
menerima uang dari pasar barang
Hubungan komponen C,S,I,G,T,M dan X
dengan Y ( pendapatan atau produk nasional ) dapat dikemukakan dalam bentuk
model matematis sebagai berikut :
a)
Ditinjau dari sisi penerimaan atau
pendapatan Nasional Y=C+S+T+M
b)
Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk
nasional Y=C+I+G+X
c)
Bila nilai pendapatan nasional sama dengan
nilai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang (
equilibrium )\
Sumber gambar : Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal - 22
KONSEP
AGGREGAT DEMAND DAN AGGREGAT SUPPLY
A. Penawaran Agregat (aggregate suply)
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. besarnya angkatan kerja,
2. besarnya stok kapital,
3. keadaan atau tingkat tekhnologi,
4. tingkat pengangguran alamiah, dan
5. harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah ooutput riil yang ditawarkan ketika upahdan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.
Ciri-ciri
Kurva AS
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
B. Permintaan Agregat (aggregate demand)
Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sementara yang disebut dengan kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut memilki slope negativ yang menunjukkan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga hubungannya adalah negativ.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro. Hal-25
DAFTAR
PUSTAKA
Refrensi
Cetak
Sukirno,Sadono.2006.Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.PT.RajaGrafindo
Persada:Jakarta
Rosyidi,Suherman.1996.Pengantar Teori Ekonomi.PT.RajaGrafindo
Persada:Jakarta
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro.PT.Refika
Aditama:Bandung
Refrensi
Media Elektronik
Sumber
Gambar
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 17 , gambar Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 21 Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 22 Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro Hal : 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar